Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaHUKUMKesehatanSampang

Tak Serius Tangani Pasien Mau Lahiran, Puskesmas Batulenger Dikeluhkan Warga

728
×

Tak Serius Tangani Pasien Mau Lahiran, Puskesmas Batulenger Dikeluhkan Warga

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

SAMPANG || seputarhukumindonesia.co.id

Kejam, Pelayanan Puskesmas Batulenger Buruk di protes, Ibu Sapuni warga Desa Tobai Tengah, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura Jawa Timur, hendak melahirkan di Puskesmas Batulenger tidak layani dengan baik.

Example 300x600

Paman dari keluarga ibu Sapuni hendak melahirkan Musderi, bahwa dirinya sangat kecewa terhadap pelayanan Puskesmas Batulenger, karena tidak dilayani, bahkan mengamuk di Puskesmas Batulenger, Sehingga memilih merujuk saudaranya ke Klinik Nindhita di Kota Sampang.

“ Tadi saya marah-marah di Puskesmas Batulenger itu. Karena pelayanannya sangat lelet, dari jam 11.00 sampai menjelang sore hari tidak ada tindakan yang jelas, karena Ibu yang hendak melahirkan adalah masalah nyawa,” kata Musderi dengan nada emosi, Kamis (7/12/2023).

Menurut Musderi, Pokoknya pelayanan di Puskesmas Batulenger tersebut sangat buruk sekali kepada masyarakat, bahkan tidak ada tindakan, karena buruknya pelayanan di Puskesmas Batulenger. Ibu Sapuni langsung dirujuk oleh keluarganya ke Klinik Nindita Sampang.

“ Pelayanan buruk. Tidak ada tindakan serta tidak disarankan dirujuk ke Rumah Sakit, akhirnya keluarga merujuk pasien ke Klinik Swasta. Dari pada nyawanya terancam, dirujuk menggunakan Ambulance Puskesmas Batulenger tapi harus bayar,” tegasnya.

“ Karena kejadian ini saya akan segera melaporkan ke Dinas Kesehatan Sampang dalam waktu dekat. Supaya ada tindakan dan sanksi dari Dinkes Sampang,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Batulenger, dr Wati Amalia berdalih bahwa pasien dilayani sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

“ Pasien datang ke Puskesmas langsung dilayani di ruang kaber sesuai dengan alur dan SOP yang ada,” kata Wati Amalia.

Wati menjelaskan, setelah itu pasien dilakukan tindakan dan pemeriksaan lebih lanjut yaitu diperiksa urine. Karena pasien kedua tungkai bengkak, hasilnya urine positif maka dikonsultasikan ke medis.

“ Karena keluarga tidak mau dirujuk ke RSD Ketapang. Maunya dirujuk ke Nindita. Setelah itu oleh medis diarahkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit lebih besar.Keluarga menolak dirujuk ke RSD Ketapang, maunya ke RS Nindhita,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *