Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri jamuan santap siang kenegaraan (royal luncheon) yang digelar oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Istana Negara Malaysia, pada Selasa, 27 Mei 2025. Foto: BPMI Setpres/Photo Pool Bernama
Malaysia,Seputar Hukum Indonesia.–
Dalam suasana megah dan penuh kehangatan, penyelenggaraan jamuan makan siang ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara dan Teluk.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri jamuan santap siang kenegaraan (royal luncheon) yang digelar oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim di Istana Negara Malaysia, pada Selasa, 27 Mei 2025. Acara jamuan santap siang ini merupakan undangan dari Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim kepada para pemimpin negara yang hadir pada rangkaian konferensi tingkat tinggi (KTT) di Kuala Lumpur.
Dalam suasana megah dan penuh kehangatan, penyelenggaraan jamuan makan siang ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antarnegara di kawasan Asia Tenggara dan Teluk. Pada jamuan makan yang sarat akan nilai sejarah dan budaya Melayu ini, para pemimpin dari negara-negara peserta KTT berkumpul dalam semangat persahabatan dan kerja sama.
Ketibaan Presiden Prabowo di Istana disambut secara langsung oleh Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim. Jabat tangan erat keduanya mencerminkan komitmen kuat dalam mempererat kerja sama strategis kedua negara dalam kerangka kerja regional.
Acara pun dimulai dalam suasana hangat disertai dengan sajian kuliner khas Melayu yang menggambarkan kekayaan budaya Malaysia. Dalam jamuan kenegaraan ini, Presiden Prabowo tampak duduk berdampingan dengan Yang di-Pertuan Agong XVII Sultan Ibrahim.
Pada beberapa momen, keduanya juga tampak terlibat dalam perbincangan hangat. Jamuan kenegaraan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada para pemimpin negara, tetapi juga simbol penting dari hubungan diplomatik yang erat dan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari agenda diplomasi dalam KTT, pertemuan ini menjadi ruang berharga untuk membangun kedekatan dan memperkokoh rasa saling percaya di antara para pemimpin negara.
