Surabaya, Seputar Hukum Indonesia
Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) secara resmi menyampaikan pernyataan sikap kepada Pemerintah Kota Surabaya terkait berbagai permasalahan yang saat ini tengah menjadi perhatian publik 12,juni,2025.
Belakangan ini, masyarakat Kota Surabaya dihebohkan dengan beredarnya sejumlah video viral di media sosial, khususnya di platform TikTok, yang menyoroti isu-isu seputar juru parkir liar, dugaan premanisme, serta permasalahan yang dihadapi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). FSMI menilai bahwa pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya justru memperburuk situasi dan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Yang membuat gaduh bukan masyarakat, melainkan pemerintah Kota Surabaya sendiri melalui statemen-statemen yang disampaikan ke publik. Pemerintah seharusnya menyelesaikan masalah, bukan memperkeruh suasana,” tegas perwakilan FSMI dalam pernyataan resminya.
Sebagai bentuk protes nyata terhadap kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil, FSMI akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Kota Surabaya. Aksi ini direncanakan akan berlangsung selama lima hari berturut-turut, mulai dari hari Senin, 16 Juni 2025 hingga Jumat, 20 Juni 2025.
“Melalui aksi ini, kami ingin menyampaikan langsung suara rakyat kecil yang selama ini terpinggirkan. Kami pastikan aksi ini menjadi bentuk perlawanan damai terhadap kebijakan yang tidak adil,” tambahnya.
FSMI berharap Pemerintah Kota Surabaya dapat membuka diri terhadap aspirasi masyarakat serta menyelesaikan permasalahan yang ada secara bijak dan adil.